Makalah ke 31
Dari Ibrahim bin adham ra. Yang ditanya tentang apa yang membuatnya bisa mencapai tingkat zuhud ia menjawab ada tiga perkara.
a. Bahwa kubur itu manakutkan, sedang saya tidak punya sesuatu yang bias menyelamatkan.
b. saya melihat perjalanan (dari dunia ke akhirat) sangat jauh, sementara saya tidak punya bekal.
c. Saya melihat kepada Allah yang Maha Perkasa mutlak sebagai hakim, sedang saya tidak memiliki alasan.
keterangan.
Ibrahim bin Adham adalah seorang raja yang meninggalkan kerajaannya lalu ia bersungguh-sungguh dalam beribadah di Mekkah dan beberapa negeri Islam.
Di alam risalah Al-kusairiyah disebutkan bahwa ia adalah Abu Ishaq Ibrahim bin Mansyur putra seorang raja dari negeri Balkan. Ketika pada suatu hari ia pergi berburu ke hutan ia menemukan seekor musang atau kelinci, saat ia sedang mengejarnya tiba-tiba terdengarlah suara hatif(suara tanpa rupa) yang berseru “ Hai Ibrahim apakah untuk ini (berburu) engkau diciptakan? Apakah engkau diciptakan untuk berburu?”
Kemudian hatif itu bersru lagi di sekitar pelan kudanya” Demi Allah bukan untuk ini engkau diciptakan dan bukan untuk ini engkau diperintahkan.”
Lalu ia turun dari k7udanya dan menemui seorang pengembala milik ayahnya. Kemudian ia mengambil baju jubah milik pengembala itu yan terbuat dari bulu dan mengenakannya dan menyerahkan kudanya dengan segala perlengkapannya. Setelah itu ia masuk ke pedalaman kemudian pergi ke Mekkah. Di Mekkah ia bersahabat dengan Sufyan Tsauri dan Fudhail bin I’ad, lalu ia pergi ke negeri Syam (Syiria). Ia makan dan minum dari hasil keringatnya sendiri seperti mengetam, memelihara kebun dan sebagainya.
Makalah ke 32
Diterima dari Sufyan Atsauri ra. Bahwa ia ditanya tentang hal yang dapat membuat diri berani dihadapan Allah SWT. Sufyan Tsauri menjawab :
Jangan berani karena mermiliki wajah yang tampan
Jangan berani karena memiliki suara yang merdu
Jangan berani karena memilki lisan yang fasih
Makalah ke 33
Ibnu Abbas ra. Mengatakan Zuhud terdiri dari tiga huruf yaitu zay ha dan dal. Huruf zay mengandung pengertian zaadun lilma’aad yang berarti perbekalan untuk kembali kepada Allah (akhirat), huruf ha mengandung penertian hudan liddiini yang berarti petunjuk atau agama dan huruf dal mengandung pengertian dawaamun ‘alath thoo’ati yang berarti taat kepada Allah secara terus menerus
Keterangan.
Orang yang zuhud akan selalu siap beramal sholeh untuk bekal hidup di akhirat. Orang yang zuhud akan selalu mengikuti petunjuk Allah dan memberikan petunjuk kepada orang lain kearah yang benar dan orang yang zuhud akan selalu taat kepada Allah dan Rosul-Nya.
Makalah ke 34
Ibnu Abbas pada kesempatan yang lain juga mengatakan huruf zay mengandung pengertian tarkuz ziinati yang berarti tidak mementingkan keindahan lahiriyah (bersolek), huruf ha mengandung makna tarkul hawaa
Yang berarti meningalkan kehendak hawa nafsu dan huruf dal mengandung makna tarkud dunya yang berarti meninggalkan dunia.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
14 komentar:
met hari minggu
sip
sip
ikutan sip daa...
klimaxxx kang.. ouughhh.. :( lemezzz
Tq atas postingan yg mencerahkan :)
assalamualaikum..
inilah manfaat berkunjung, ada ilmu yg diperoleh.
trims mas chikal..
salam
@ sang cerpenis makaih....
@ deya sopp..
@ genial isi kang....
@ waroeng coffee makasiihh btw mana nih kopinya??
@ neng rara.. dah lama ga komunikasi ya neng?? ghuuh kangen juga nih ma postingannya.. hehee
:D keren bgt ceritanya :d
hidup zuhud agar diridhoi Allah
mencoba untuk zuhud senantiasa Mas...
thanks ceritanya ...
btw .. apa kabar ?
nice post
salam kenal ja buat semuanya
kunjungan sob ..
mau bagi-bagi kalimat motivasi sob ..
"ada kalanya cahaya dalam hidup kita padam namun di nyalakan kembali oleh seseorang.
setiap dari kita berutang terima kasih yang terdalam bagi mereka yang menyalakan kembali cahaya kita."
kunjungan balik ya sob .. :)