Sebagai makhluk sosial sudah seharusnya kita peka terhadap kehidupan sekeliling kita, karena tidak mungkin kita hidup dengan keegoisan walaupun kita sering beranggapan jika yang kita lakukan untuk kebaikan kita terlebih dahulu. Memang jarang sekali kita menemukan orang yang peduli dengan kita di saat kita memerlukan bantuan, sehingga kita sering berasumsi bila kita sudah berhasil atau mapan baru kita akan memikirkan sekeliling. Apa yang sebenarnya terjadi dengan kurangnya kepekaan ini? Tidak kita pungkiri bahwa mayoritas masyarakat menjadikan uang sebagai ukuran mutlak keberhasilan seseorang, ya inilah yang sudah menjadi pandangan bahkan prinsip masyarakat kita. Jika kita bisa menjaga hati kita untuk tidak memendang uang adalah segalanya dalam kehidupan ini mungkin kita bisa menghadirkan kedamaian pada sekeliling kita atau paling tidak pada diri kita sendiri. Karena hal yang sangat mendasar dan yang paling berharga itu tidak bisa dibeli dengan uang dan itu ada pada diri kita sendiri. Sering kita temui hubungan saudara kandung, orang tua dan anak, persahabatan itu rusak karena permasalahan uang. Dimana kemurnian hati kita? Apakah hati yang selama ini menjadi sumber kebijaksanaan, pusat pemikiran, bahkan rasa kita telah mati?
2 komentar:
ya iyalah kang... sekarang pan jamannya duit yang bicara :p
mane lu?