lanjutiin lagi nyooo...!!!

Diposting oleh chikal on Selasa, 18 Agustus 2009

Makalah keenam Belas
Dari Abu Sulaiman Ad-Darani (Abdur Rahman bin Athiyah ra.) berkata dalam munajatnya kepada Allah SWT. sebagai berikut: Wahai Tuhanku jika Engkau mencariku karena dosaku maka aku akan mencari pintu maafMu, dan apabila Engkau mencariku karena kekikiranku maka aku akan mencari kemurahanMu, dan apabila Engkau memasukkanku ke dalam neraka akan kuberitahukan kepada ahli neraka bahwa aku mencintaiMu.


Makalah ketujuh belas

Dikatakan bahwa manusia paling bahagia ialah yang memiliki hati yang mengetahui (bahwa Allah selalu bersamanya), memiliki jiwa yang sabar dan rela atas apa yang ia miliki.
ket: Qona’ah ialah menerima pemberian Allah dengan senang hati.

Makalah kedelapan belas

Ibrahim An-Nakhari ra. mengatakan bahwa sesungguhnya penyebab rusaknya orang-orang sebelum kamu ada tiga perkara:
a. karena terlalu banyak bicara
b. karena terlalu banyak makan
c. karena terlalu banyak tidur

Makalah kesembilan belas

Yahya bin Mu’adz Ar-Razi mengatakan “Sungguh bahagia orang yang meninggalkan harta sebelum harta itu meninggalkannya, ia membangun kuburan sebelum ia memasukinya, dan ia meridhoi Tuhannya sebelum menemuinya”.

Makalah kedua puluh

Sayyidina Ali ra. mengatakan “Siapa tidak memiliki sunnatullah, sunnah rasul, dan tidak memiliki sunah para wali maka ia tidak mempunyai kebaikan sedikitpun.”
kemudian Ali ra. ditanya apakah yang dimaksud sunnatullah itu?
Ali ra. menjawab “Menyembunyikan rahasia”
lalu Ali ditanya lagi apakah sunnah rasul itu?
Ali ra. menjawab “Berkeliling memperhatikan keadaan ummat manusia”.
Ali kembali ditanya apakah sunnah para wali itu?
Ali ra. menjawab “Menanggung kesabaran atas sesuatu yang menyakiti mereka.”
keadaan para wali sebelum kami berwasiat dengan tiga perkara dan mereka mengirimkan surat kepada sebagian mereka tentang hal itu, yaitu barang siapa yang beramal untuk akhiratnya maka Allah akan mencukupkan kepadanya dalam urusan agama dan dunianya, barang siapa yang baik batinnya maka Allah akan memperbaiki zhohirnya, dan barang siapa yang mengikhlaskan amal yang berhubungan dengan Allah maka Allah akan meluluskan amalnya yang berhubungan antara sesama manusia.

Makalah keduapuluh Satu

Sayyidina Ali ra. berkata “Jadilah manusia yang paling baik di sisi Allah, dan jadilah manusia yang paling jelek dalam pandangan dirimu, serta jadilah manusia biasa di hadapan orang lain.”
Syekh Abdul Qodir Al-Jailani berkata “ Apabila engkau bertemu dengan seseorang, hendaklah engkau memandangnya lebih utama daripada kamu, dan kamu mengatakan mungkin dia lebih baik di sisi Allah daripada aku dan lebih tinggi derajatnya. Apabila ia lebih kecil, hendaklah engkau mengatakan ‘orang ini tidak berbuat dosa sedangkan aku telah berbuat dosa maka tidak ragu lagi bahwa ia lebih baik daripadaku’.
Dan apabila keadaan orang yang engkau lihat itu lebih tua hendaklah engkau mengatakan ‘orang ini telah banyak beribadah kepada Allah sebelum aku’. Apabila keadaan orang yang engkau pandang seorang alim maka katakanlah ‘orang ini telah diberi anugerah yang belum aku dapatkan dan dia mengetahui apa yang belum aku ketahui seerta telah mengamalkannya’.
Apabila orang bodoh yang engkau temui maka sebaiknya engkau mengatakan ‘ orang ini durhaka kepada Allah karena kebodohannya sedangkan aku berbuat dosa padahal aku berilmu. Aku tidak tahu dengan apa aku diakhiri atau dengan apa dia diakhiri khusnul khotimah atau su-ul khotimah. Dan apabila yang engkau lihat itu kafir hendaklah engkau mengatakan ‘Aku tidak tahu mungkin aku menjadi kafir sehingga aku berakhir dengan amal jelek’.

ket: Islam tidak membeda-bedakan manusia karena perbedaan harta, tahta, atau turunan, akan tetapi Islam mengajarkan manusia sama derajatnya di sisi Allah dan manusia yang mulia adalah orang yang taqwa diantara mereka. oleh karena itu sebagian ulama berdo’a dengan do’a sebagai berikut “Ya Allah jadikanlah aku orang yang sabar dan bersyukur, dan jadikanlah aku dalam memandang diriku sebagai orang yang kecil/hina, dan jadikanlah aku seorang yang memandang besar ketika memandang diri orang lain.”

Makalah keduapuluh dua

Dikatan bahwa Allah Ta’ala telah mewahyukan kepada Nabi Uzair, Allah berfirman “Wahai Uzair apabila engkau melakukan dosa kecil, jangan engkau pandang kecilnya dosa tapi lihatlah Zat yang engkau telah berbuat dosa kepadaNya, dan apabila engkau memperoleh kabaikan yang sedikit maka jangan engkau lihat kecilnya kebaikan tapi lihatlah Zat yang telah memberikan rezeki kepadamu. Dan apabila musibah menimpamu jangan engkau ceritakan hal buruk yang telah kuberikan padamu kepada makhlukKu sebagaimana Aku tidak menceritakan kejelekanmu kepada malaikat-malaikatKu ketika catatan kejelekanmu dilaporkan kepadaKu.”

Makalah keduapuluh tiga

Hatim Al Ashom berkata “setiap waktu subuh setan bertanya kepadaku ‘ apa yang kau makan? apa yang kau pakai? dan dimana tempat tinggalmu?
maka aku menjawab aku memakan mati, mamakai kain kafan, dan tinggal di kuburan.’ lalu setan itu pergi dariku.

ket: Hatim Al Ashom nama aslinya adalah Abdur Rahman Hatim bin Ulwan atau disebut juga Hatim bin Yusuf. Beliau adalah ulama besar di negeri Kurasan. Hatim Al Ashom artinya Hatim yang tuli, beliau dipanggil begitu karena suatu saat seorang wanita datang kepada hatim menanyakan suatu masalah, tiba-tiba wanita itu kentut sehingga merahlah wajah sang wanita itu karena malu namun Hatim malah berkata keraskanlah suaramu aku kurang bisa mendengar. wanita tersebut merasa senang, rasa malunya hilang karena ia yakin kentutnya tidak terdengar oleh Hatim, padahal pendengaran Hatim masih normal hanya saja ia berpura-pura tuli agar wanita itu tidak merasa malu, maka sejak itulah Abdur Rahman Hatim bin Yusuf dipanggil Hatim Al Ashom.

Makalah keduapuluh empat

Dari Nabi Saw. Beliau bersabda “Siapa meninggalkan maksiat yang hina, lalu ia melaksakan ketaatan yang mulia, maka Allah akan memberikan kecukupan kepadanya meskipun bukan dengan harta dan Allah akan memberikan kekuatan kepadanya tanpa disertai tentara serta Allah akan mengalahkan musuh baginya tanpa ada orang yang menolongnya.”

Makalah keduapuluh lima

Diriwayatkan bahwa suatu hari Nabi Saw. menemui sahabat-sahabatnya, lalu Nabi bertanya “Bagaimana keadaanmu di waktu subuh? mereka menjawab ‘kami dalam keadaan iman kepada Allah. lalu Nabi bertanya “Apakah tanda-tanda keimananmu? mereka menjawab “Kami sabar terhadap musibah, bersyukur atas nikmat di waktu lapang dan senang terhadap ketetapan Allah. lalu nabi bersabda “kalau begitu kalian termasuk orang mukmin yang sebenarnya. Demi Allah yang memelihara ka’bah.

ket: Sebagian ulama makrifat mengatakan sabar itu ada tiga tingkatan:
- tidak suka menceritakan nasib buruk kepada selain Allah = sabar tingkatan tabi’in
- ridha atas ketetapan Allah = sabar tingkatan orang-orang zuhud
- cinta akan musibah = sabar tingkatan para shiddiqin

hal ini sesuai hadits Nabi “Beribadahlah kamu sekalian kepada Allah disertai kerelaan hati, apabila engkau tidak bisa beribadah dengan hati yang rela maka bersabarlah atas sesuatu yang tidak engkau sukai karena itu merupakan kebaikan yang banyak.”



21 komentar:

genial mengatakan...

pasang kapling dulu baru baca :p

genial mengatakan...

giliran gw mo' cabs.. lu malah nongol...

Dream Competition mengatakan...

Suhanallah..ada orang yang sempurna seperti itu.Pencerahan rohaniah yang komplet.Thanks bro.

suryaden mengatakan...

lama bener mbacanya...
semoga kita semua bisa memahami dan mengamalkannya bro...

anazkia mengatakan...

Duh, ko komentnya di penuhi ama satu orang sih...???

sungguh pencerahan yang bagus di sini. Subhanallah...

Akhi, afwan jiddan. Sebelumnya, saya mau sedikit komentar dengan tulisannya. Tulisan dengan sarat makna seperti ini, ketika di tulis di blog kenapa tidak di muat satu persatu? atau gak paling banyak dalan 3 paragraf per hadis.

Bukannya apa, pembaca tentu akan jenuh dengan tulisan yang panjang2. Afwan yah...

Bisnis Online mengatakan...

tetap semangat yach :)

Anonim mengatakan...

Wah...

Sedot dulu ah...

deya mengatakan...

nyambung lg yah ...ktnya...

Ratusya mengatakan...

kok ada kebanyakan makan?!
bukan lagi ngomongin gua kan? xixixi

opung chikal mengatakan...

merdeka bung!!!

chikal mengatakan...

@genial rese lu nel
@aishalife makasih jg bu..
@suryaden kebanyakan ya om??
@anazkia abisannya pada minta nyambung terus nih bu, sedangkan saya..... :(
@bisnis online yup
@mazdeby apanya..??
@deya apa?
@quinie skalian hahahhahahaaa
@opung chikal gw lom nel

Anonim mengatakan...

wkwkwkkwkwkk.. ilang kabehhh komeng gw.. sapa yg sapuin tuh?!??! hhmm...

genial

genial mengatakan...

pan gw uda bilang di maree...

wiyono mengatakan...

ikutan ngaji... ah aku pesen kitab nashaihud diniyyah ya

A. Hermana mengatakan...

assalamualaikum,
wah, sy ketinggalan euy..lama ga berkunjung kesini nih. makin kumplit aja ni materinya.
mantab bro
wassalam

Rezky Pratama mengatakan...

blogwalking sambil kasih komen,,salam kenal ya

Elsa mengatakan...

doa yang....
baru buat saya.

nuranuraniku.blogspot.com mengatakan...

salam sobat
siip artikelnya sobat..
semoga kemurahan dan keberkahan dari ALLAH SWT selalu dilimpahkan kepada kita semua .

salam kenal dari NURA

chikal mengatakan...

@wiyono waduuuhh antum lebih paham kayanya..
@neng rara iya nih dah lama ga mampir2 mang kmn aja si??
@mantan copet di dukuuung
@rezky p-ra-tama bukannya dah pernah mampir ya :)
@elza Alhamdulillah klo gtuu
@nura Amiiiiinnnn......

NOOR'S mengatakan...

" Bersabarlah pada hal yang kurang kau sukai " wah..adem neh baca tulisan yang kayak gini neh..Renungannya mantap bang..en salam kenal

chikal mengatakan...

@noor's blog makasih ya.. met kenal juga...